Selasa, Mei 12, 2009

Aturan Bertengkar SehaT


Bagi sebagian orang, bertengkar secara bersahabat sungguh merupakan ide radikal. Artinya, ya tak perlu bertengkar. Saling menuduh, mengancam, menghina, dan memaki, baik diucapkan dengan suara tinggi maupun pelan tapi bernada mencemooh, akan sangat merusak hubungan.

Dan ingat, ucapan yang sudah dikeluarkan sering tak bisa ditarik kembali. Jadi, tak ada seorang pun perlu bersikap seperti monster atau mengancam. Kemarahan yang disampaikan dengan berteriak justru tak akan didengar pasangan. Dalam suasana yang panas, yang terjadi hampir selalu, pasangan pergi atau memberi kritik secara tak adil. Di sisi lain, tak ada di dunia ini dua orang – tak peduli bagaimana perasaan mereka berdua – akan selalu setuju terhadap segala hal di setiap saat. Kalaupun ada, pasti akan membosankan, bukan?

Jadi, setiap pasangan selalu perlu menegosiasikan perbedaan. Mereka perlu memiliki ruang untuk saling mengkiritik yang membangun. Setiap pasangan memang perlu menyatakan pendapat dan boleh tak sepaham. Dan mereka memang perlu memiliki cara untuk mengekspresikan perasaan yang kuat tentang hal yang tak didukung atau tak dimengerti pasangannya, tanpa perasaan akan dihakimi.

Hubungan Sehat
Hubungan yang sehat memang perlu penguasaan keterampilan “bertengkar secara bersahabat”, yaitu menghormati konflik yang dihadapi dan mengatasinya bersama-sama untuk menemukan solusi tepat. Bertengkar secara bersahabat berarti mencari jalan keluar atas perbedaan yang jadi pokok masalah. Artinya, membicarakan dengan penuh semangat soal hal-hal yang dirasakan tanpa saling menyakiti.

Cara ini bisa membantu pasangan meredakan emosinya tanpa membuat suasana jadi kian memanas. Bertengkar secara bersahabat membuat Anda mampu ‘bertengkar’ tapi tetap dalam suasana bersahabat. Pasangan dari suatu hubungan yang dewasa dan sehat tentu akan mengerti secara intuitif maksud dari ‘bertengkar secara bersahabat’. Ada orang yang cukup beruntung dibesarkan dalam keluarga dimana orangtuanya memperlihatkan ketaksepahaman tanpa marah-marah.

Meski sejumlah perbedaan yang dialami cukup membuat frustrasi dan sedih. Ada pula pasangan yang punya aturan, baik tertulis maupun tidak, yang ternyata mirip dengan konsep bertengkar secara bersahabat.

Nah, di bawah ini ada beberapa tips yang dapat memastikan, konflik akan memperkuat hubungan Anda dan bukan membahayakannya.


1. Merangkul Konflik
Tak perlu takut, konflik merupakan hal yang wajar, bahkan sehat. Perbedaan di antara Anda berdua memperlihatkan adanya hal-hal yang dapat dipelajari dari masing-masing pasangan. Seringkali konflik justru membuat hubungan jadi lebih dewasa.

2. Bicarakan Pokok Masalah
Bertengkar secara bersahabat berarti hanya membicarakan permasalahan yang dihadapi. Tidak saling mengejek, menghina, atau merendahkan. Cukup bicarakan masalah yang dihadapi tanpa menambahnya dengan masalah baru yang bisa saling menyakit hati masing-masing.

3. Mendengar & Sikap Menghargai
Jika seseorang merasa yakin akan sesuatu, sebaiknya dengarkan dengan sungguh-sungguh saat mereka mengutarakannya. Mendengar dengan sikap menghargai berarti mengenali perasaan pasangan, baik secara lisan maupun memusatkan perhatian pada pernyataannya.
Artinya, tidak menginterupsinya dengan mengatakan, ia tak boleh merasa demikian. Dengan kata lain, Anda menyimpan pendapat sampai pasangan tahu, Anda mengerti apa yang dirasakannya mengenai topik yang disampaikannya, meski belum tentu Anda mengerti betul.

4. Bicara Dengan Lembut
Semakin keras suara Anda, semakin tak didengar apa yang Anda katakan. Bahkan, meski pasangan berteriak, Anda tak perlu membalasnya dengan berteriak. Berbicara dengan suara pelan namun jelas akan membuat pasangan mulai memusatkan perhatian pada masalah, bukan bereaksi pada suara yang keras.

klo cemburu? mmmh bisa gak yach (mikir sambil ???)


http://tabloidnova.com

Dibaca : 238 kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar